Sabtu, 24 Januari 2015

I N I L A H K U B U R R A J A A B D U L L A H





Tak ada senjata tertembak ke langit, tak ada terompet dan nyanyian. Anda tak akan melihat ratapan dan suara gendang, tak pula rakyat yang ngalap berkah, tak pula seabrek bid'ah.
Tentu saja, dengan kekayaannya, sang raja sangat mampu membangun istana megah di kuburnya itu sebagai lambang keperkasaan, seperti kubur-kubur mewah di nusantara kita.

Tetapi tidak, biarlah sang raja yang telah menghafal al-Qur'an saat berumur 10 tahun dan menghafal matan kitab-kitab tauhid dan mutun ilmiah lainnya itu seperti rakyatnya di tempat dan tanah yang sama.
Tak ada semen, tak ada keramik-keramik mahal yang menyelimuti tanah gundukannya. Hanya dua papan kayu yang menghujam.

Tak ada nama dan tulisan bahwa kuburnya adalah kuburan seorang raja. Semua kuburan berbentuk dan berukuran sama. Tak ada pemakaman khusus. Semuanya sama disejajarkan dengan para rakyat jelatanya.

Sungguh, semuanya sunyi dari keharaman dan begitu sederhana untuk kuburan seorang pemimpin.

Terima kasih wahai pelayan kaum muslimin di seluruh dunia. Engkau berjasa dan di akhir hayatmu engkau telah mengajarkan sebuah kesederhanaan. . .
__
source:  fb Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia
Fachriy Aboe Syazwiena
Foto: beberapa page timur tengah

1 komentar:

  1. SUBHANALLAH...!!!SALAH SATU RAJA TERKAYA DI DUNIA ITU DIMAKAMKAN BEGITU SEDERHANA

    Mendiang Raja Arab Saudi Abdullah merupakan salah satu pria terkaya dalam sejarah dunia. Namun pemakamannya dilakukan sangat sederhana di pemakaman umum di Riyadh.

    Seperti dilansir Reuters, Sabtu (24/1/2015), jenazah Raja Abdullah dibungkus kain kafan putih dan hanya diletakkan di atas tandu sederhana beralaskan karpet merah. Jenazah dibawa dengan ambulans ke salah satu masjid di Riyadh untuk disalatkan.

    Dari sana, jenazahnya dibawa ke tempat pemakaman Al-Aoud yang merupakan tempat pemakaman umum biasa, seperti layaknya tempat pemakaman di kota-kota lain di wilayah Saudi. Saudara Raja Abdullah yang telah meninggal sebelumnya juga dimakamkan di sini.

    Saudara dan kerabat laki-laki Raja Abdullah membawa tandu ke liang lahat. Pejabat tinggi Saudi, para pangeran dan ulama berpengaruh di Saudi serta para pengusaha konglomerat Arab menghadiri pemakaman yang digelar sederhana pada Jumat (23/1) sore waktu setempat.

    Tidak ada upacara khusus saat jenazah Raja Abdullah dimakamkan. Tidak ada juga masa berkabung resmi yang diberlakukan di Saudi. Bendera di sekitar kompleks kerajaan tetap dikibarkan secara penuh, bukan setengah tiang seperti saat masa berkabung biasanya.

    Syari’at Islam menyatakan menampilkan masa berduka atau masa berkabung secara mewah dan diekspose besar-besaran merupakan seremoni berlebih-lebihan yang menyia-nyiakan harta benda yang sebenarnya bisa dipakai untuk hal lain yang lebih berguna.

    Meskipun mendiang Raja Abdullah merupakan tokoh penting dan sangat populer bagi rakyatnya, sama sekali tidak ada acara berkumpul secara spontan yang digelar warga untuk memberi penghormatan terakhir kepadanya.

    Raja Abdullah cenderung hidup hemat. Almarhum memilih berlibur di tenda sederhana di gurun pasir daripada di istana mewah. Almarhum juga kerap membatasi pengeluaran anggota keluarganya, mulai dari meminta para pangeran membayar sendiri tagihan telepon mereka hingga mem-booking tiket pesawat lebih awal agar tidak merepotkan maskapai.

    Raja Abdullah meninggal dunia pada Jumat (23/1) dini hari setelah dirawat di rumah sakit sejak Desember 2014 lalu karena pneumonia. Disebutkan juga bahwa sudah sejak lama Raja Abdullah bernapas dengan alat bantu pernapasan.

    BalasHapus